Lion Air diketahui menawarkan tiket pesawat murah ke berbagai rute domestik. Satu di antaranya yakni tiket pesawat murah rute Balikpapan Surabaya. Tiket pesawat murah Balikpapan Surabaya dari Lion Air ini ditawarkan dengan tarif mulai Rp 1,3 jutaan sekali jalan.
Penerbangan dari Balikpapan akan dilayani melalui Bandara Sepinggan (BPN). Sementara kedatangan di Surabaya akan dilayani melalui Bandara Juanda (SUB). Nah, kali ini ada rekomendasi tiket pesawat murah Balikpapan Surabaya dari Lion Air untuk keberangkatan pada Jumat, 1 November 2023.
Melansir , Rabu (22/11/2023), berikut pilihan jadwal keberangkatan lengkap dengan tarifnya: Tiket Pesawat Murah Balikpapan Surabaya dari Lion Air, Pilihan Jadwal Keberangkatannya Beragam Tiket Pesawat Murah Padang Jakarta dari Super Air Jet, Pilihan Jadwal Keberangkatannya Beragam
Maskapai Tawarkan Tiket Pesawat Murah Makassar Jakarta, Pilihan Jadwal Keberangkatannya Beragam Mundurnya Kepala Intelijen IDF Picu Resign Massal Petinggi Militer Israel di Tengah Perang Gaza Maskapai Tawarkan Tiket Pesawat Murah Balikpapan Makassar, Cek Pilihan Jadwal Keberangkatannya
Terbang Jakarta Medan? Cek Tiket Pesawat Murah dari Lion Air Lengkap dengan Jadwal Keberangkatannya Lion Air Tawarkan Tiket Pesawat Murah Medan Jakarta, Cek Tarif dan Jadwal Keberangkatannya Lion Air Tawarkan Tiket Pesawat Murah Surabaya Jakarta Mulai Rp 1 Jutaan, Cek Jam Keberangkatannya
• Berangkat dari Balikpapan pada pukul 13.45 WITA dan tiba di Surabaya pada pukul 14.15 WIB: Rp 1.359.988 • Berangkat dari Balikpapan pada pukul 18.10 WITA dan tiba di Surabaya pada pukul 18.40 WIB: Rp 1.359.988 • Berangkat dari Balikpapan pada pukul 19.15 WITA dan tiba di Surabaya pada pukul 19.45 WIB: Rp 1.422.134
• Berangkat dari Balikpapan pada pukul 12.45 WITA dan tiba di Surabaya pada pukul 13.10 WIB: Rp 1.475.680 • Berangkat dari Balikpapan pada pukul 06.00 WITA dan tiba di Surabaya pada pukul 06.25 WIB: Rp 1.484.129 • Berangkat dari Balikpapan pada pukul 09.20 WITA dan tiba di Surabaya pada pukul 09.45 WIB: Rp 1.484.129
• Berangkat dari Balikpapan pada pukul 12.05 WITA dan tiba di Surabaya pada pukul 12.30 WIB: Rp 1.484.129 Melansir , pemerintah memutuskan untuk mencabut PPKM karena berbagai alasan, salah satunya kasus Covid 19 harian mencapai 1,7 kasus per 1 juta penduduk. Tak hanya itu, positivity rate mingguan dan tingkat perawatan rumah sakit yang rendah turut menjadi perhatian pemerintah.
Lantas, setelah berakhirnya PPKM, bagaimana syarat perjalanan udara dan masuk bandara bagi penumpang? Perlu diketahui bahwa pemerintah sempat menerbitkan panduan perjalanan dalam negeri bagi penumpang yang bepergian menggunakan pesawat. Aturan ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 24 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri dalam Masa Pandemi Covid 19.
Setelah PPM dicabut, masyarakat yang berencana bepergian selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tentunya menjadi bertanya tanya tentang pemberlakuan SE tersebut. Namun, Vice President (VP) Corporate Communication Angkasa Pura II, Cin Asmoro, mengatakan pihaknya akan melakukan penyesuaian. Penyesuaian, kata Cin Asmoro, dilakukan mengikuti surat edaran atau peraturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Biasanya, nanti ada turunan peraturannya, dari Satgas Covid 19 juga akan mengeluarkan," kata Cin Asmoro saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (31/12/2022). Berkaitan dengan PPKM yang baru saja dicabut, ia menyampaikan bahwa Angkasa Pura II selalu memberi pengumuman kepada masyarakat. "Untuk proses kami akan selalu mengimbau dan menginformasikan kepada penumpang sesuai peraturan yang berlaku," ujarnya.
"Nanti, kalau sudah ada (aturan) yang baru, kami menyesuaikan kembali," tambah Cin Asmoro, seperti dilansir dari Kompas.com. Sementara itu, jubir Kemenhub Adita Irawati, mengutarakan bahwa belum ada perubahan perihal syarat vaksinasi untuk perjalanan usai PPKM dicabut. Ia menambahkan, Kemenhub bakal merujuk aturan yang dikeluarkan Satgas Covid 19 seputar syarat perjalanan udara maupun kereta api.
"Kami merujuk pada ketentuan dari Satgas dan sampai saat ini belum ada perubahan,” ujar Adita dikutip dari Kompas.com. Masyarakat diminta jalankan prokes Kendati PPKM telah dicabut, masyarakat diminta untuk menjalankan prokes sebagaimana diatur dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 53 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 pada Masa Transisi Menuju Endemi. Poin ketiga pada instruksi tersebut mencantumkan langkah apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga pengendalian Covid 19, seperti:
1. Mendorong masyarakat untuk tetap menggunakan masker dengan benar, terutama: pada keadaan kerumunan dan keramaian aktivitas masyarakat di dalam gedung/ruangan tertutup dan sempit (termasuk dalam transportasi publik) masyarakat yang bergejala penyakit pernafasan (seperti batuk, pilek, dan bersin); dan masyarakat yang kontak erat dan terkonfirmasi. 2. Mendorong masyarakat untuk tetap mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer 3. Mengingatkan masyarakat bahwa risiko penularan Covid 19 masih bisa terjadi sehingga harus tetap waspada dan meningkatkan ketahanan mandiri agar tidak tertular Covid 19
4. Mendorong implementasi penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk memasuki/ menggunakan fasilitas publik termasuk bagi pelaku perjalanan dalam negeri yang akan menggunakan transportasi publik. 1. Mendorong masyarakat dalam melaksanakan pemeriksaan (testing) bagi yang bergejala Covid 19 2. Tetap memberikan perhatian dan perlindungan dari risiko penularan Covid 19 bagi komunitas khusus yang rentan terkena Covid 19, seperti panti jompo, sekolah berasrama, lapas, panti asuhan, dll
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan testing jika menjadi kontak erat dari kasus terkonfirmasi Covid 19. Vaksinasi Mendorong masyarakat tetap melakukan vaksinasi dosis primer dan dosis lanjutan (booster) secara mandiri atau terpusat di tempat tempat umum antara lain seperti kantor, pabrik, tempat ibadah, pasar, dan terminal. Untuk membaca artikel terkait tiket pesawat murah, kunjungi .