Terapi bekam merupakan pengobatan kuno dengan aplikasi sederhana. Terapi ini merangsang otot, membantu mengatasi nyeri, dan sakit yang ditimbulkan dari berbagai jenis penyakit. Bekam sangat populer di Timur Tengah dan Asia Tenggara.
Bekam dapat meningkatkan atau menekan hormon, merangsang atau memodulasi kekebalan hingga menghilangkan zat berbahaya dari tubuh yang dapat mengurangi rasa sakit. Terapi bekam memiliki beragam jenis. Namun yang paling banyak diterapkan adalah jenis bekam kering dan bekam basah.
Dalam satu sesi, terapi bekam membutuhkan waktu 20 menit dan dilakukan dalam lima langkah untuk jenis bekam kering. Jenis bekam kering dilakukan dengan cara menarik kulit ke dalam cangkir tanpa bekas luka. Berikut lima langkah untuk melakukan jenis bekam kering:
Membersihkan area bekas cangkirMensterilisasi dengan membalut area bekas cangkir ditempatkan dengan pembersih kulit.
Berbeda dengan bekam kering, teknik bekam basah dilakukan dengan mengoyakkan kulit sehingga darah terisap ke dalam cangkir. Suction dan skarifikasi merupakan dua teknik utama terapi bekam basah.
Semakin kuat tekanan isap, semakin banyak darah yang terangkat, dan keluar menuju cangkir. Bekas seusai terapi bekam menandakan tekanan isap terlalu kuat atau cangkir digunakan secara tidak benar. Selama terapi bekam berlangsung, pasien dapat meminta terapis untuk mengatur kuat lemahnya isapan sesuai keinginan.
Terapi bekam relatif aman, terlebih jika datang ke praktisi yang sudah terlatih dan profesional. Beberapa efek samping yang dirasakan setelah menjalani terapi bekam antara lain, rasa tidak nyaman terutama pada titik-titik di mana cangkir menyentuh kulit, luka bakar, memar, sampai infeksi kulit.
Bekas bekam berupa memar terjadi karena kerusakan sel darah. Darah merembes dari pembuluh dan masuk ke jaringan. Ini merupakan bagian dari terapi yang normal dan tidak menyakitkan.
NATHASYA ESTRELLA | MENSHEALTH | SCSPORTSTHERAPY | MASSAGEMAG