4 Manfaat Lubang Biopori, Bisa Kurangi Risiko Banjir

Biopori merupakan istilah yang tak semua familier bagi tiap orang . Namun belakangan, istilah biopori menjadi makin dikenal teritama bagi daerah yang rawan banjir saat musim hujan.

Hal ini karena, lubang biopori yang dibuat tegak lurus ke dalam tanah, yang berfungsi sebagai sumur resapan dan dibuat dengan tujuan untuk mengatasi genangan air.

Lubang biopori yang memiliki kedalaman sedalam 80-100 cm dengan diameter 10-30 cm, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lubang tersebut dimaksudkan sebagai lubang resapan untuk menampung air hujan dan meresapkannya kembali ke tanah. Bukan hanya itu lubang ini juga merupakan cara lain untuk menghentikan banjir.

Menurut sda.pu.go.id, ada beberapa manfaat dari pembuatan lubang biopori, yaitu berikut penjelasannya :

1. Dapat Mengurangi Sampah Organik. Beberapa manfaat dari lubang biopori telah dijelakan sebelumnya, namun manfaat lain dari pembuatan biopori lainnya yaitu salah satunya dapat mengurangi sampah organik dari rumah ke TPA atau Tempat Pembuangan Akhir. Hal ini karena, ketika anda membuat lubang, salah satu proses yang harus dilakukan adalah memasukkan sampah organic kedalam lubang biopori tersebut.

2. Membantu Menyuburkan Tanah. Pada proses memasukkan sampah organik pada lubang biopori, ternyata sampah organik tersebut dapat membantu menyuburkan tanah. Hal ini disebabkan oleh, karena terjadi proses biologis yang akan menjadikan sampah tersebut menjadi pupuk kompos. Dengan terbentuknya pupuk kompos di dalam lubang, tentu akan membuat tanah menjadi lebih subur.

3. Memantu Mencegah Terjadinya Banjir. Sebelumnya telah disebutkan juga dan tujuan sebenarnya dari pembuatan lubang bipori ini adalah untuk dapat mengurangi adanya air yang menggenang contohnya banjir. Dan dengan membuat lubang resapan biopori, dapat membantu air untuk segera masuk ke dalam tanah. Selain itu, sampah organik yang ada di dalam lubang merupakan makanan dari cacing tanah. Cacing yang masuk ke dalam lubang akan membuat terowongan-terowongan kecil di dalam tanah ketika menuju ke lubang yang berisi sampah organik. Hal ini tentu akan membuat air lebih cepat meresap ke dalam tanah.

4. Mempengaruhi Jumlah Air Tanah. Berlanjut pada cacing-cacing yang dapat membuat terowongan-terowongan kecil dalam tanah, ternyata akan dapat meningkatnya luas permukaan tanah. Hal ini tentu akan membuat kapasitas tanah untuk menampung air menjadi meningkat. Bahkan, lubang resapan biopori ini mampu meningkatkan luas bidang resapan menjadi 40 kali lipat.

ASMA AMIRAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *